Tanah Berselimut Karbonat di Pinggir Danau Linting, Deli Serdang, Sumatera Utara (Catatan Perjalanan: 22-12-2018).
Gambar
1. Kunjungan ke Danau Linting, Deli Serdang, Sumatera Utara (22/12/2018).
Pertama
melihat tampilan wisata Danau Linting memang kurang menarik. Dari Airnya yang
kotor sampai fasilitas yang minim. Pemandangannya juga gak bagus-bagus banget.
Tujuanku ke tempat ini hanya ingin menjawab rasa ingin tahuku, sambil
menelusuri jalan yang katanya bisa menyambungkan Patumbak dengan Saribu Dolok.
Karena sebelumnya aku sering membaca blog mengenai pariwisata di sekitar Medan.
Kegiatanku di sana hanya minum teh, berfoto, dan duduk santai di pinggir danau.
Gambar
2. Lokasi Danau Linting.
Sembari duduk aku melihat sesuatu yang
menarik, ada banyak batuan krem berongga di sekeliling danau. Aku sentuh
teksturnya fiable (belum kompak) dan
sedikit fibrous, aku langsung
mencurigai bahwa batuan ini termasuk kelompok Batuan Gamping (dilihat dari
porositas dan permeabilitasnya). Seketika langsung aku keluarkan botol HCl dari
dalam tasku, spek geologist yang tak kalah penting dari palu, paku, lup,
komparator, dan kompas. Aku teteskan HCl ke batuan itu, dan hasilnya batuan
bereaksi mengeluarkan buih. Karena seperti yang kita tahu, HCl bereaksi dengan
ion karbonat yang terkandung dalam batuan gamping.
Gambar
3. Batuan sedimen berwarna krem yang menyelimuti kawasan Danau Linting.
Gambar
4. Batuan krem tersebut merupakan batu gamping yang terendapkan secara kimiawi,
mempunyai rongga, bertekstur fiable dan
sedikit fibrous.
Batuan
gamping termasuk batuan sedimen yang terbentuk karena pengendapan. Dalam
geologi, gamping bisa menjadi indikasi bahwa suatu wilayah dahulu merupakan
lautan. Karena gamping berasal dari cangkang makhluk laut, khususnya koral.
Nah, yang menarik, gamping yang kutemukan ini tidak berasal dari cangkang
makhluk laut. Memang berdasarkan sejarah tektonik, wilayah Danau Linting ini
pernah menjadi laut dangkal pada zaman karbon-trias, tetapi batuan hasil
pengendapan laut dangkal itu sudah jauh terkubur di bawah permukaan dengan
kedalaman yang bervariasi sebagai suatu batuan dasar, sebagai contoh di daerah
Karo batuan gamping hasil pengendapan laut dangkal dapat ditemukan di kedalaman
1,15-2 km. Walaupun di beberapa tempat batuan ini tersingkap ke permukaan.
Tetapi tekstur batu gamping yang ada di Danau Linting ini berbeda dengan batu
gamping umumnya yang terbentuk di laut dangkal, fragmennya tidak disusun oleh
material-material organik. Danau Linting sendiri merupakan mata air hangat yang
temperatur airnya berkisar 30-45 °C di permukaan. Di bawah danau terdapat fracture-fracture dan mungkin terdapat
sesar yang terbentuk akibat proses tektonik. Melalui fracture inilah fluida
mengalir ke permukaan dan membentuk mata air hangat. Menurut Browne (1991),
Fluida yang mengalir ini membawa gas-gas panas yang mengandung elemen mayor
berupa kation Ca2+, Na+, K+ serta anion berupa
HCO3-, CO32-, SO42-,
Cl-. Pada temperatur panas, ion Kalsium (Ca2+) bereaksi
dengan ion karbonat (CO32-) menghasilkan mineral kalsit
(CaCO3). Saat fluida mencapai permukaan, fluida mengalami
pendinginan dan kalsit (CaCO3) diendapkan menjadi batu gamping. Batu
gamping seperti ini disebut Travertine. Nah, disekeliling Danau Linting kita
bisa menemukan endapan karbonat berupa travertine yang menyelimuti tanah
disekelilingnya. Berdasarkan klasifikasi Scholle (1983), Akupun menamai endapan
karbonat di sini dengan nama Incoherent Travertine.
Gambar
5. Incoherent Travertine (Scholle, 1983) dari Danau Linting, Deli Serdang,
Sumatera Utara.
Keterdapatan
travertine bisa menjadi indikasi adanya mata air panas di suatu tempat. Oh iya,
sejauh ini Danau Linting masih minim penelitian, bahkan kedalamannyapun belum
diketahui. Padahal sayang banget, karena danau ini bisa dijadikan sumber tenaga
panas bumi masa depan. Sektor pariwisatanya pun harus lebih mendapat perhatian
lebih lagi dari pemerintah setempat. Sekian dulu tulisan saya kali ini, semoga dapat
menambah pengetahuan saudara sekalian.
Sumber:
-Scholle
dkk. (1983). Carbonate Depositional
Environments. Tulsa, USA: AAPG.
Komentar
Posting Komentar