Buah Tangan yang Terlupakan : Sepenggal Kisah Mengenai Simbolon Purba.
Gambar
1. Perbukitan irreguler pada pengamatan sebelah utara Kebun Teh Bah Butong,
Sidamanik, Simalungun, Sumatera Utara.
Ada
satu buah tangan yang terlupakan dari perjalanan liburan Desember lalu
(24/12/19) yang belum sempat saya ceritakan pada tulisan sebelumnya. Saat saya
singgah makan siang di Kebun Teh Bah Butong, Sidamanik dalam perjalanan menuju
Tigaras, sejenak saya memandang ke arah utara kompas. Terdapat jajaran perbukitan
irreguler yang terlihat tidak terlalu jauh dari titik di mana saya melakukan
pengamatan. Dalam geomorfologi, perbukitan irreguler dapat diinterpretasikan
macam-macam, mulai dari perbukitan
melange complex sampai volcanic
skeleton (perbukitan sisa gunung api). Saya melakukan interpretasi lapangan
dengan pengamatan geomorfologi secara langsung. Hasil interpretasi yang paling
memungkinkan untuk menentukan morfologi perbukitan irreguler ini adalah volcanic skeleton, hal ini berdasarkan tinjauan
sejarah geologi regional di kawasan tersebut yang tidak pernah mengalami adanya
pengangkatan prisma akresi seperti halnya di bagian selatan Pulau Jawa,
sehingga tafsiran mengenai melange
complex dapat dikesampingkan. Batuan di daerah inipun didominasi oleh
produk vulkanik berusia Kuarter yang masih cukup muda. Dimensi morfologinya
juga tidak terlalu luas, berbentuk melingkar dengan sebaran yang cukup
terbatas. Indikasi awal dari sebuah perbukitan sisa gunungapi purba yang pernah
aktif di masa lampau.
Gambar 2. Titik pengamatan dan lokasi
Gunung Dolok Simbolon melalui citra satellite.
Gambar
3. Macam-macam satuan morfologi pada kompleks gunung api (Brahmantyo dan
Bandono, 2006).
Untuk
memastikan dugaan awal saya tentang perbukitan ini, saya menggunakan data digital elevation model (DEM) kawasan
Dolok Simbolon yang ditransformasi dalam bentuk peta. Data DEM saya peroleh
dari situs https://tides.big.go.id/DEMNAS/DEMNAS.php.
Transformasi kemudian saya lakukan dengan menggunakan aplikasi Global Mapper
20. Setelah transformasi dalam bentuk peta dilakukan, terlihat jelas bahwa
perbukitan Dolok Simbolon ini mempunyai indikasi kuat sebagai sisa gunung api
purba, berbentuk melingkar dengan sistem kaldera di tengahnya, dan bagian atas
yang sudah tererosi secara intensif.
Gambar
4. Peta digital elevation model (DEM)
kawasan Dolok Simbolon menunjukkan adanya indikasi kuat morfologi perbukitan
sisa gunung api yang melingkar mebentuk kaldera di bagian tengahnya.
Selang
hampir satu bulan, saya mencari informasi tentang perbukitan yang saya lihat
ini, akhirnya saya menemukan sebuah informasi. Perbukitan irreguler ini memang merupakan
sisa gunung api (volcanic skeleton)
yang dinamakan sebagai Dolok Simbolon. Berdasarkan informasi yang didapat dari
Situs Global Volcanism Program (volcano.si.edu), gunung ini bertipe
stratovolcano (gunung api kerucut yang umum terbentuk pada setting tektonik
zona subduksi) yang mempunyai sistem kaldera dan lava dome dengan estimasi ketinggian 1509 mdpl.
Gambar
5. Informasi mengenai Gunung Api Dolok Simbolon (https://volcano.si.edu/volcano.cfm?vn=261814).
Perbukitan
Sisa Gunung Api Dolok Simbolon ini juga dimuat dalam Peta Geologi Lembar Medan
(Cameron dkk., 1982). Dalam peta tersebut, terdapat keterangan stratigrafi yang
memuat informasi batuan vulkanik dari Simbolon Unit yang berusia Plio-Pleistosen
(~2 jt tahun silam) dengan satuan lithologi yang dibagi menjadi dua, yakni
Satuan Piroklastika (Qvsp) dan Satuan Simbolon (QTvs). Masing-masing satuan
mempunyai lithologi batuan piroklastik dan lava andesitik.
Gambar
6. Peta Geologi Lembar Medan (Cameron dkk., 1982).
Sebuah
indikasi bahwa Gunung Api Dolok Simbolon ini mempunyai lifetime (masa aktif) yang sama dengan umur satuan lithlogi
vulkanik yang terdating (~2 jt tahun silam). Lifetime yang sudah berakhir cukup lama membuat gunung ini kehilangan
morfologi aslinya sebagai sebuah kerucut. Kondisi iklim Indonesia yang hangat
dan basah mempercepat terjadinya erosi pada bagian puncaknya, sehingga orang
awam akan sulit mengenali bahwa perbukitan ini sebenarnya dahulu adalah sebuah
gunung api aktif. Posisi dari Gunung Api Simbolon sendiri tepat berada pada
3.02°N, 98.9°E yang secara geografis berada di dua kabupaten, yakni Simalungun
dan Serdang Bedagai. Informasi lainnya mengenai analisis geokimia, episode, dan
waktu spesifik letusan dari gunung ini sejauh ini belum saya dapatkan, karena
cukup sulit mencari informasi detail mengenai gunung yang satu ini.
Sumber:
-Bandono
& Brahmantyo, B. (2006). Klasifikasi Bentuk Muka Bumi (Landform) untuk Pemetaan Geomorfologi pada Skala 1:25.000 dan Aplikasinya
untuk Penataan Ruang. Jurnal Geoaplika 1: 71-78.
-Cameron
dkk. (1982). Peta Geologi Lembar Medan, Sumatra, Skala 1: 250.000. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi: Bandung.
-https://volcano.si.edu/volcano.cfm?vn=261814,
diakses pada 18 Januari 2020.
-https://tides.big.go.id/DEMNAS/DEMNAS.php, diakses pada 18 Januari 2020.
Komentar
Posting Komentar